
PENTING SEKALI MENGGUNAKAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
Negara Indonesia merupakan negara dengan suku
bangsa yang beragam. Keberagaman suku bangsa itulah yang menimbulkan muculnya
bahasa dan kebudayaan yang beragam pula. Diperlukan sebuah usaha untuk dapat
mempersatukan perbedaan yang ada. Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa
yang dapat menyatukan keberagaman bahasa yang ada. Bahasa
Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Bahasa Indonesia bagi kita merupakan suatu karunia Tuhan, karena
adanya bahasa itu sekaligus telah melenyapkan persoalan bahasa nasional, yang
sangat pelik dan gampang menimbulkan masalah kedaerahan (Samsuri, 1981:27).
Ditegaskan dalam isi
teks sumpah pemuda yang menyatakan “kami putra dan putri indonesia mengaku bertanah
air satu tanah air indonesia, kami putra dan putri indonesia mengaku berbangsa
satu bangsa indonesia, kami putra dan putri indonesia mengaku berbahasa satu
bahasa indonesia.” Dalam isi sumpah pemuda tersebut disebutkan dalam sumpahnya
yang ke tiga yaitu, berbahasa satu bahasa indonesia. Sumpah tersebut memiliki
fungsi yang luar biasa dalam mempersatukan dan mengembangkan kepribadian
banngsa.
Fungsi tersebut
menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia senantiasa berkepribadian,
berperilaku, dan berbudi bahasa khas Indonesia. Dampaknya,
persatuan para pemuda yang terpisah-pisah dalam suatu organisasi pemuda yang
bersifat kedaerahan menyatakan tekatnya yang bulat untuk bersatu sebagai pemuda
Indonesia dan menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap komunikasi nasional
(Setyawati 2010:2).
Penerapan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangatlah penting.
Dewasa ini masalah terbesar yang berkenaan dengan kemajuan bahasa Indonesia
ialah menjadikannya sebagai bahasa yang dapat dipakai dan dipahami oleh seluruh
rakyat Indonesia dari semua pelosok negeri dan semua lapisan sosial (Elieva,
1991:10). Pada kenyataannya, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
pada jaman sekarang telah mengalami banyak penurunan. Contoh yang paling
sederhana, yaitu : Banyaknya generasi
muda bangsa yang terbiasa mengetik status atau sms seperti, “met maem” atau “aq gie cibuk”
seharusnya tulisan yang benar, yaitu :
“selamat makan” dan “aku lagi sibuk”. Padahal tidak semua orang mengerti
tulisan singkatan seperti itu. Berikut adalah contoh bahasa tulis yang sedang
menjadi tren pada remaja Indonesia.
- Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: 4ku ciNT4 5
K4moe (Aku cinta kamu).
- Kapitalisasi yang sangat berantakan. Contoh: IH kAmOE JaHAddd
(ih kamu jahat).
- Menambahkan “x” atau “z” pada akhiran kata atau mengganti
beberapa huruf seperti “s”
dengan dua huruf tersebut dan menyelipkan huruf-huruf yang tidak perlu
serta merusak EYD atau setidaknya bahasa yang masih bisa dibaca. Mengganti
huruf “s” dengan “c” sehingga seperti balita berbicara. Contoh:, “xory ya,
becok aQ gx bica ikut.”
- menggunakan singkatan-singkata kata : semangka (semangat kaka),
stw (santai wae), otw ( on the
way).
- mengubah huruf vokal atau konsonan menjadi kata yang bernada lebih rendah : semangat – cemungud.
- Menganti huruf dengan angka maupun tanda-tanda dalam bacaan.
Contoh huruf i diganti !/1 (pap!).
Generasi muda zaman sekarang seolah sudah tidak
berminat lagi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yang mana
pada dasarnya adalah bahasa nasional Negara Indonesia. Mereka malah lebih
menyukai bahasa asing yang sebenarnya hanyalah tamu di negara tercinta kita
ini. Rasa nasionalis harus kita terapkan sedini mungkin terhadap generasi kita,
hal ini bisa kita berikan melalui pembelajaran di sekolah.
Yang dimaksud pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah
penggunaan sesuai dengan fungsi dan situasinya. Seperti yang kita ketahui,
bahasa Indonesia mempunyai banyak ragam. Jika digunakan ragam resmi dalam
suasana non resmi mungkin bahasa yang digunakan menurut tata bahasa baik,
tetapi ragam tidak tepat. Begitu juga, misalnya jika dipakai ragam lisan dalam
laporan resmi, berkesan janggal. Jadi, bahasa yang baik dan benar adalah bahasa
yang baik menurut ragamnya dan benar menurut tata bahasanya. Dan yang dimaksud
dengan menguasai bahasa adalah dapat menggunakan ragam bahasa sesuai dengan
fungsi dan situasinya (Sugihastuti, 2000:17).
Tidak kalah pentingnya peranan dari masyarakat sekitar dan juga para
petinggi negeri ini, mereka hendaknya mampu untuk menjadi teladan dalam
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bagaimanapun juga, anak itu
belajar dari apa yang mereka lihat,
dengar, dan rasakan. Disini, pendidikan merupakan cara terbaik untuk melestarikan bahasa Indonesia agar menjadi
bahasa yang benar–benar digunakan sesuai peraturan dan fungsinya. Melalui
pendidikan, anak akan belajar tentang pentingnya bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan pentingnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Mudah-mudahan para generasi muda kita sekarang sadar akan semua itu,
kalau bukan para generasi muda yang menerapkan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, lalu kepada siapa kita berharap, maka dari itu, generasi muda harus
menanamkan rasa nasionalisme dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh
untuk para adik-adik kita yang masih TK, SD, SMP bahkan dikalangan orang- orang
dewasa sekalipun. Jangan sampai kita menjadi tamu di negeri sendiri.
Untuk membiasakan penggunaan bahasa Indonesia, diperlukan dukungan
dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, pendidik, orang tua, dan peserta
didik itu sendiri. Salah satunya melalui dukungan materil dari pemerintah dan
peraturan yang jelas tentang penggunaan bahasa Indonesia, penggunaan metode
pengajaran yang lebih menarik dan menyenangkan dari pendidik, pengawasan dan
pembinaan akan pentingnya bahasa Indonesia dari orang tua, dan tekad untuk menjadi
lebih baik dari peserta didik itu sendiri.